Tidur Siang di Sekolah – Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menanggapi program tidur siang yang sedang diuji coba di SMPN 39 Surabaya. Yusuf menyebutkan program ini bertujuan untuk beri tambahan relaksasi kepada siswa agar mereka tidak jenuh dan lebih segar didalam mengikuti aktivitas di sekolah.

Tidur siang di sekolah

Tentang Uji Coba Tidur Siang Pada SMP di Surabaya

“Ini kan bentuk relaksasi untuk anak-anak, biar enggak jenuh, jadi nanti menyesuaikan situasi anak juga. Kondisi anak-anak itu misalkan, oh ada anak itu enteng tidur, lelah, kan menyesuaikan,” kata Yusuf saat di wawancarai, Kamis (23/1)
Program tidur siang ini di nilainya sebagai anggota berasal dari usaha relaksasi agar siswa selalu segar saat mengikuti kegiatan, juga pembelajaran ekstrakurikuler.

SMP di Surabaya Terapkan Tidur Siang untuk Siswa 45 Menit
“Aku sih [menilai program tidur siang ini] condong ke relaksasi, jadi anak-anak itu sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler selanjutnya fresh,” ucapnya.
>Ia menegaskan program tidur siang ini masih di dalam langkah uji coba dan akan konsisten di evaluasi, juga segi tempat dan saat pelaksanaannya.

“Semua program itu bagus, hanya nanti tinggal kita tata estetikanya, tempatnya. Anak-anak kan sudah besar, ya. Mudah-mudahan, ini kan masih uji coba, nanti kita melihat juga,” ucapnya.
Menurut Yusuf, tiap tiap sekolah mempunyai kebebasan di dalam menyusun program yang cocok bersama cii-ciri dan budaya masing-masing. Termasuk SMPN 39 bersama program tidur siangnya.

“Misalnya nanti sekolah kita batasi, malah enggak kreatif. Makanya aku sudah ngomong, sebetulnya sekolah itu programnya itu menyesuaikan budaya karakternya anak-anaknya masing-masing,” katanya.

Ketika di tanya tentang kemungkinan penerapan program tidur siang ini secara luas di Surabaya, Yusuf menyebutkan bahwa perihal itu masih di bahas di tingkat dinas.

“Ini kan program-program sekolah. Soalnya ini kan di dinas masih ngukur, ya semua. Ini kan program sekolah yang menyesuaikan budaya, cii-ciri sekolah itu aja. [Hasil evaluasi sementara] baik lah, nanti kita evaluasi, [sekolah] lainnya kalau mau menerapkan ya ndak masalah,” kata Yusuf.

Alasan

SMP Negeri 39 Surabaya melaksanakan uji coba program tidur siang di sekolah  bagi seluruh siswa-siswinya. Hal ini dijalankan agar konsentrasi dan situasi para murid sanggup lagi segar.

Pantauan di SMPN 39, mulai pukul 12.00 WIB, siswa-siswi keluar bersiap menata meja dan kursi di ruang kelasnya jadi sedemikian rupa. Mereka juga memicu pembatas tempat bagi siswa laki-laki dan perempuan.

Kemudian mereka mempersiapkan perlengkapan untuk tidur, seperti menggelar tikar dan letakkan bantal. Sebelum itu, para murid juga menunaikan Salat Zuhur lebih-lebih dahulu.

Lalu, kira-kira pukul 13.15 WIB, Seorang guru beri tambahan instruksi melalui mikrofon yang terdengar di seluruh tempat sekolah, pintu-pintu ruang kelas juga di tutup dan musik instrumental bernada relaksasi di putar.

Para murid sesudah itu bersama memanjatkan doa. Masing-masing wali kelas pun mengawasi anak didiknya. Bila ada yang belum tertidur, para guru lalu memperingatkan mereka. Tidur siang di sekolah itu pun berjalan tidak cukup lebih 45 menit lamanya, sampai pukul 13.45 WIB.

Pendapat Kepala Sekolah SMPN 39 Surabaya

Kepala SMP Negeri 39 Surabaya Rini Aswinarti mengatakan, uji coba tidur siang selanjutnya di inisiasi oleh pihaknya sesudah mengamati para murid, yang keluar lemas, letih, lesu, dan kehilangan konsentrasi saat mengikuti pelajaran.


“Temuan itu lalu kita diskusikan bersama terhadap saat rapat dinas, bagaimana kalau kita melaksanakan aktivitas yang mendukung, biar fokusnya kembali, tubuhnya sehat, semangat. Tercetuslah reklasasi, tidur, lalu di dengarkan musik-musik biar anak itu sanggup impuls lagi,” kata Rini saat di temui.

Rini mengatakan, aktivitas tidur siang itu di harapkan sanggup berikan pengaruh positif kepada murid-muridnya. Empati dan simpati mereka akan terbangun, sanggup mendapatkan konsentrasi lagi di saat belajar, dan juga sanggup mengembalikan impuls mereka.
“Ini menginginkan bertujuan untuk membangun fokus kembali, tubuhnya sehat, hatinya semangat, empati kepada sesamanya, ceria dan mempunyai kreativitas, sehat badannya, sehat rohaninya,” tambahnya.
Rini pun mengatakan, program tidur siang ini di jalankan tiap tiap Rabu karena masih di dalam langkah uji coba. Selanjutnya, pihak sekolah akan membagikan angket kepada wali murid, guru dan siswa untuk mengevaluasi apakah program selanjutnya layak di teruskan atau tidak.